60views, 1 likes, 0 loves, 0 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from Poutra ID:
– Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo ditulis karena ia merupakan sosok yang sering dibahas di kalangan pesantren. Sosok yang memiliki garis keturunan baik, keluarga yang kompak, istri yang cantik dan anak yang manis-manis. Gus Ahmad merupakan putra kinasih dari Pengasuh Pesantren Lirboyo KH Khafabihi Makrus. Pada 16 November 2017, Gus Ahmad Kafa mempersunting Ning Sheila Hasina Zamzami putri dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Baqarah Lirboyo KH AHS Zamzami Mahrus. Nasab Gus Ahmad dan Ning Sheila bertemu di KH Mahrus Aly, kakek keduanya. KH Mahrus Aly memiliki putra bernama KH Imam Yahya Mahrus, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH AHS. Zamzami Mahrus dan KH An’im Falahuddin Mahrus. KH Mahrus Aly lahir pada tahun 1906 di Dusun Gedongan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara, dari pasangan KH Aly bin Abdul Aziz dengan Hasinah binti KH Sa’id. KH. Mahrus Aly melepas masa lajangnya pada tahun 1938 dengan menikahi salah satu putri dari Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdul Karim yang bernama Zaenab. Ning Sheila di akun media sosialnya sering memanggil Gus Ahmad dengan panggilan Cacak. Pria yang berulang tahun pada 3 Februari ini diketahui aktif di Rijalul Ansor Kediri, Lembaga Dakwah dalam naungan Gerakan Pemuda GP Ansor. Baca Juga Kisah Romantis KH Kafabihi dan istri Secara biografi Gus Ahmad Kafa Lirboyo lahir dari pasangan romantis KH Abdullah Kafabihi Mahrus dan Hj Azzah Nur Laila, gadis yang berasal dari Cirebon. Dalam pernikahan keduanya dikaruniai duabelas putra-putri. Gus Ahmad terlihat aktif di studio foto bersama sang istri. Model fotonya adalah keluarganya sendiri. Uniknya, Gus Ahmad dan istri tampak tidak ingin mempublikasikan foto anak mereka. Setiap foto yang tampak dari depan akan ditutup emition tertentu. Nasihat Gus Ahmad Kafa yang viral melalui akun twitter milikya pada Senin, 7 Desember 2020. “Dalam Himasal tidak ada garis lurus2 san,, Himasal Kiblatnya Masyayikh Lirboyo sendiri, dan seng jelas Keluarga Besar Lirboyo tidak akan dukung kelompok seng nyerang pemerintah terpilih dan seng main Kasar,” cuit Gus Kafa seperti dikutip unggahan akun 91ahkaf Wejangan Gus Ahmad menjelang Ramadan di YPPTQMH cabang Tarbiyatusibyan, Jum’at 25 /3/2022 “Sebagai manusia muslim hendaknya kita benar benar harus bahagia menyongsong datangnya bulan Ramadan dan kita harus menyintai mengikuti contoh prilaku kekasih Allah Nabi Agung Muhammad SAW, secara mental dan spiritual serta kita harus mempunyai pemikiran bahwa Ramadan kali ini bisa menjadi Ramadan yang terakhir bagi kita.” ” Barang siapa bisa memenuhi hak-hak bulan Ramadan secara penuh, maka Allah akan memenuhi hak-hak manusia di hari kemudian”.
BuNyai Hannah Zamzami Lirboyo adalah istri KH. Hasan Syukri Zamzami Mahrus Lirboyo. Nyai Hannah mengasuh pesantren Putri Al-Baqarah bidang tahfidz Al-Quran, sorogan Al-Quran bin nadzor dan Pengajian Kitab. Akhir-akhir ini video ngaji beliau ketika murajaah al-Qur'an bersama putrinya Ning Sheila Hasina kerap viral di berbagai platform digital. Mei 30, 2022 1122 am 6 Menit Membaca Oleh Ali Adhim Ning Sheila salah satu putri terbaik Lirboyo Pesantren kalangan kiyai NU. Itulah yang ditulis oleh Abdullah Faizin dalam akun Facebook nya. Ning Sheila Hasina Binti KH. Hasan Syukri Zamzami Lirboyo pernah menyebet Juara 1 MHQ 30 Juz , MTQ XIV Kapolda Jatim Cup.[1] Ning sheila yang booming dan vilral itu layak dinobatkan menjadi ratu Ustadzah masa kini dan pantas diikuti kerena berimbang dengan pengetahuan dan keilmunya. Pantas sekali jika sebutan Ustadzah dinisbatkan kepada beliau, beliau bukan kaleng kaleng seperti sebutan ustadzah selebritis hijrah yang hanya besar melalui pansos. yang perlu digaris bawahi jalur nasab neng sheila jelas, keilmuanya jelas, riwayat sanad amaliahnya jelas dengan kemampuan menyampaikan hukum Agama dengan literasi jelas artinya kredibilitas kemampuan mendiskripkan ilmu hukum Agamanya tidak diragukan lagi. Tidak hanya begitu memang mulai dari kecil beliau dibesarkan dengan aroma intlektual keagamaan pesantren dan sedikit banyak semua yang didengar dilihatnya berupa kajian Agama telah meresap di khazanah memorinya sebagai kumpulan literasi yang di butuhkan saat beliau menyampaikan kajian dakwah dan seminar hukum agama. beliau mampu menjelaskan atau menjawab persoalan pesoalan pelik masa kini yang tidak semua orang tahu. Ning Sheila sekali lagi semua jawaban beliau berdasarkan kajian yang akurat marjak yang kredibel, paham tentang istilah rumit dan ilmiah tentang benturan hukum yang mendera permasalahan yang kekinian. Yang tidak mungkin bisa di selesaikan manual oleh ustadzah istant. Beliau sekarang telah menjadi figur ustadzah go publik yang kecerdasan luar biasa. beliau sangat detail memilah tafshil dan mencari bahan rasional ilmiah berdasarkan kitab kuning atau turat dari para dan konsederasi silogisme yang rasional dan kesepakatan bahsul Masail tingkat tinggi. Kelebihan lain beliau juga dilahirkan dari rahim sang ibu penghafal dan beliau juga sebagai generasi hafidzat yang bersandar pada sanad riwayat keilmuan Alquran dan pemahamanya. cobalah resapi satu persatu rangkaian kata dengan makna yang padat bahasa yang sopan disetiap ulasan tidak lepas dari dalil dan sumber penyertanya. Jadi sekali tidak bisa dipungkiri keliahain beliau dalam menebarkan ilmu beliau di Masyarakat. kepribadian yang tegas dengan artikulasi sharih dan keanggunan wajahnya menghipnotis audian yang iku mendapatkan ilmu darinya. Sekali lagi jika ingin mencari sosok ustadzah teladan, beliau yang pantas diikuti dan mengikuti beliau sama halnya menyambung silsilah sanad keilmuan dari para Masyayih lirboyo dan dan Ulama pendahulu sampai kepada Rasulullah. Namun jika hanya mengikuti ustadzah yang tidak jelas maka akan ada daur yang terputus, karena rerata literasi ustadah instan sebagian besar hanya merujuk pada terjemah dan google. dan itu jauh dari keselamatan syariat dan jalur sanad pun menyimpang serta bahaya.[2] Kiprah Ning Sheila Hasina dalam Fiqih Wanita Pada acara seminar fikih wanita yang bertajuk “Kupas Tuntas Darah Wanita” di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid PPNJ yang diikuti seribu lebih suasana Haul Masyayikh dan Harlah ke-73. Menurut Wakil kepala pesantren KH. Najiburrahman Wahid menyatakan dalam sambutannya bahwa Ning Sheila Hasina merupakan salah satu pemangku Pondok Pesantren Lirboyo sekaligus content creator di media sosial yang giat berbagi ilmu seputar kewanitaan dan memiliki ratusan ribu pengikut di instagram. Dalam materinya, sosok perempuan cerdas kelahiran 1997 ini menekankan betapa pentingnya mempelajari darah wanita bagi perempuan itu sendiri. Sebab, hal tersebut merupakan fardhu ain. Sayangnya, masih saja banyak perempuan yang tidak memahami betapa pentingnya materi tersebut. “Wanita ini rumit, tapi tidak mau rumit, maunya instan terus,” candanya yang disambut gelak tawa penonton. Pembahasan tersebut dilanjut dengan mengupas tentang darah haidl, nifas, dan istihadlah disertai tata cara bersesucinya, cara mendeteksi keluar dan berhentinya darah, lengkap dengan rumus-rumusnya. kendati acara telah berlangsung tiga jam lebih, hal ini tak mengurangi rasa antusiasme peserta. Pasalnya, seminar kali ini dimoderatori oleh Ning Fiki Amalia Romzi. Duet Ning eNJe feat. Ning Lirboyo tersebut tak pelak membuat suasana seminar menjadi pecah. Tak hanya itu, antusiasme berlanjut dengan banyaknya peserta mengacungkan tangan tanda ingin melontarkan pertanyaan, membuat suasana seminar semakin hidup.[3] Silsilah Ning Sheila Hasina Ning Sheila Hasina merupakan Putri dari KH. Hasan Syukri Zamzami Mahrus dan Bu Nyai Hj. Hannah Zamzami, suaminya bernama Gus H. Ahmad Kafabihi Lirboyo yang merupakan putra dari KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo dan Bu Nyai Azzah Noor Laila. Biografi Gus Ahmad Kafabihi Lirboyo ditulis karena ia merupakan sosok yang sering dibahas di kalangan pesantren. Sosok yang memiliki garis keturunan baik, keluarga yang kompak, istri yang cantik dan anak yang manis-manis. Suaminya Gus Ahmad merupakan putra kinasih dari Pengasuh Pesantren Lirboyo KH Khafabihi Makrus. Pada 16 November 2017, Gus Ahmad Kafa mempersunting Ning Sheila Hasina Zamzami putri dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Baqarah Lirboyo KH. AHS Zamzami Mahrus. Nasab Gus Ahmad dan Ning Sheila bertemu di KH. Mahrus Aly, kakek keduanya. KH Mahrus Aly memiliki putra bernama KH Imam Yahya Mahrus, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH AHS. Zamzami Mahrus dan KH An’im Falahuddin Mahrus. KH Mahrus Aly lahir pada tahun 1906 di Dusun Gedongan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara, dari pasangan KH Aly bin Abdul Aziz dengan Hasinah binti KH. Sa’id. Mahrus Aly melepas masa lajangnya pada tahun 1938 dengan menikahi salah satu putri dari Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdul Karim yang bernama Zaenab. Ning Sheila di akun media sosialnya sering memanggil Gus Ahmad dengan panggilan Cacak. Pria yang berulang tahun pada 3 Februari ini diketahui aktif di Rijalul Ansor Kediri, Lembaga Dakwah dalam naungan Gerakan Pemuda GP Ansor. Secara biografi Gus Ahmad Kafa Lirboyo lahir dari pasangan romantis KH Abdullah Kafabihi Mahrus dan Hj Azzah Nur Laila, gadis yang berasal dari Cirebon. Dalam pernikahan keduanya dikaruniai duabelas putra-putri.[4] Pernikahan Ning Sheila Lirboyo Dalam catatan Polres Kediri Kota tertulis banyak kendaraan keluar masuk ke Ponpes Lirboyo, Kota Kediri. Suasana ini berbeda dari hari hari biasanya, karena ponpes yang memiliki jumlah santri terbanyak di Kediri ini sedang punya hajat. Ialah KH. Khafabihi Makrus yang memiliki gawe. Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kota Kediri ini sedang melangsungkan pernikahan putranya yakni Gus Ahmad Kafa yang mempersunting Ning Sheilla putri KH Zam Zam, Kamis 16/11/2017 siang. Acara berlangsung di Aula Muktamar, Ponpes Lirboyo, Kota Kediri. Bhabinkamtibmas Kelurahan Lirboyo, Polsek Mojoroto, Polresta Kediri Aiptu Hadir Suwignyo hadir untuk melaksanakan pam pengamanan.[5] Kata Kata Bijak Ning Sheila Hasina Dalam Mauidzoh nya di YPPTQMH cabang Tarbiyatussibyan Ning Sheila menyampaikan pada para santri Penghafal Qur’an, bahwa santri harus Santri Harus bisa mengatur /membagi waktu. Santri harus berjuang sekuat tenaga untuk Menghafal. Santri harus sering sering Murojaah 2-3 Juz tiap hari Harus punya target dalam Murojaah. Jangan meninggalkan solat malam. Membaca Al-Qur’an dengan cara Tidak terburu buru dan memakai Tajwid. Dan membaca dengan suara Bermutu dan berkualitas. Membaca dengan duduk dan menghadap kiblat. Santri Penghafal Qur’an harus bisa menjaga Adab. Santri harus istiqomah.[6] Dengan metode tersebut yang disampaikan Ning Sheila, di harapkan Santri yang menghafal Qur’an benar benar menjadi penghafal Qur’an yang bermanfaat dunia dan akherat sesuai dengan yang diharapkan oleh para Alim Ulama. Pencarian Terkait Umur Ning Sheila, Tanggal Lahir Ning Sheila, Ning Sheila, Pernikahan Ning Sheila Lirboyo, Biografi Ning Sheila Lirboyo, Silsilah Ning Sheila Hasina, Biografi Ning Sheila, Suami Ning Sheila, Ning Sheila Haid, Umur Ning Sheila, Silsilah Ning Sheila, Profil Ning Sheila, Tanggal Lahir Ning Sheila Referensi [1] Diolah dari [2] Diolah dari [3] Diolah dari [4] Diolah dari [5] Diolah dari [6] Diolah dari PondokPesantren Putra-Putri Al-Baqorohberdiri bisa dikatakan punya dua kaitan. Pertama, ketika hendak mendirikan rumah yang sekarang beliau tempati ini, KH. Hasan Zamzami Mahrus diijazahi oleh abah beliau, KH. Mahrus Ali, untuk sering-sering mewiridkan surat Al-Baqoroh ketika mendirikan rumah nanti dan melanggengkan mengamalkannya. Nyai Hannah Zamzami Lirboyo adalah istri dari KH. Hasan Syukri Zamzami Mahrus Lirboyo. Beliau mengasuh pesantren Putri Al-Baqarah yang terfokus pada pemahaman Al-Quran, pelatihan baca Al-Quran yang baik, dan pengajian kitab. Belakangan ini, rekaman video beliau saat murajaah Al-Quran bersama putrinya, Ning Sheila Hasina, sering menjadi viral di berbagai platform digital. Selain itu, nasihat atau dawuh beliau juga sering tersebar di media sosial. Nyai Nur Hannah adalah putri Kiai Abdul Ghoffar dari Madura, yang nasabnya sampai kepada Syaikhuna Kholil Bangkalan. Dari sisi ibu, beliau adalah putri Nyai Durrotun Nafisah, anak Nyai Fatimah, putri dari Kiai Ma’shoem Lasem. Silsilah Keluarga Bu Nyai Hannah Zamzami Lirboyo KH. ABDUL KARIM* X NYAI DLOMROH* 1. Nyai Hannah* X KH. Abdulloh* 1. H Ahmad Hafidz* 2. Hj. Fatimah 3. Hindun* 4. Sholihah* 5. Qonitah* 2. Nawawi * 3. Nyai Hj. Salamah* X KH. Mansur Anwar* 1. Hj. Badriyah* 2. Hj. Siti Nadziroh 3. HM. Anwar Mansur 4. Hj. Arifatul Khoir 5. H. Abdul Aziz 6. Hj. Aisyah 7. Hj. Karimah 8. H. Abdul Karim 9. Hj. Sholihah 10. Hj. Faridatul Wasimah 4. Abdulloh* 5. Nyai Hj. Aisyah* X KH. Jauhari* 1. Mahfudz* 2. Karomah* 4. Munawaroh* 5. HM. Ma’sum* 6. Nyai Maryam* X KH. Marzuqi Dahlan* 1. Hj. Ruqoyyah 2. H. Ahmad Idris 3. Hj. Salimah 4. Hj. Muslihah 5. Hj. Husnul Khotimah 6. H. Moh. Thohir 7. Hj. Malihah 8. H. Moh. Bahrul Ulum 9. Mohammad Ahlish 7. Nyai Hj. Zainab* X KH. Mahrus Aly* 1. Khodijah* 2. Fatimah* 3. Hj. Umi Kultsum* 4. Ali Sholih* 5. Maulana* 6. Yahya 7. Hj. Ummu Aiman 8. Nihayah* 9. Abu Ma’mar* 10. M. Harun Musthofa* 11. Luqman Hakim* 12. H. Abdulloh Kafabihi X Hj. Azzah Nur LAila 13. H. Hasan Syukri Zamzami 14. H. An’im Falahudduin 8. Nyai Hj. Qomariyah* X KH. Zaini 1. Moh. Sholeh* 2. Thoha Widodo* 3. 4. A. Hasan KH. Marzuqi Dahlan* Hasyim* Kelulusan Penghafal Al-Qur’an Pesantren Al-Baqoroh Dikutip dari membaca Al-Quran akan membantu kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Inilah yang dirasakan oleh Rabiah Adawiyah. Suatu hari, ia membuat sebuah lubang di tanah dengan ukuran yang telah disesuaikan, lalu masuk ke dalamnya dan berdiam di sana selama seminggu. Agar lebih mengingatkan dirinya akan kematian, ia membaca Al-Quran hingga dua belas kali khatam. Agus H. Reza Ahmad Zahid menyampaikan cerita ini kepada para tamu undangan saat menjadi penceramah di acara Haul & Tasyakur Khotaman ke-IV di Pondok Pesantren Putri Al-Baqoroh P3 Al-Baqoroh pada Kamis pagi 28/04. Mengingat bahwa kematian adalah suatu proses yang membantu manusia untuk bertaubat, taat, dan sabar, maka Abdurrahman al Muhdlor mengulangi apa yang dilakukan Rabiah. Ia membaca Al-Quran sebanyak 42 kali khatam dalam jumlah hari yang sama. Semakin tua zaman, semakin sedikit orang yang membaca Al-Quran secara teratur. “Dari Banyuwangi sampai Ngawi, jumlah orang yang hafal Al-Quran hanya tujuh ribu orang,” kata Gus Reza, sapaan akrabnya, berdasarkan data yang dimiliki oleh RMI Rabithah Ma’ahid Islamiyah Jawa Timur yang saat ini dipimpinnya. Sebelum mauidhoh hasanah, para khotimaat santri putri yang telah mengkhatamkan Al-Quran maju ke panggung satu per satu. Ibu Nyai Hj. Nur Hannah, istri dari KH. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus, memberikan piagam penghargaan kepada mereka. Secara keseluruhan, ada 27 santri yang berfoto bersama kedua pengasuh. Mereka terdiri dari delapan belas Khotimaat bil Ghoib, dan sembilan Khotimaat bin Nadhor. Kiai Zamzami menyebutkan empat hal yang membuat seseorang bernilai mahal. Ilmu, adab, jujur, dan amanah. “Orang yang hafal Al-Quran berbeda dengan yang tidak hafal. Istri saya hafal Al-Quran, maka ia mahal. Saya yang tidak hafal Al-Quran, ya murah. Kalau saya hafal Al-Quran, nanti istri saya banyak bicara,” kata beliau, yang segera disambut tawa oleh hadirin. “Empat-empatnya ini insya allah sudah diajarkan di pesantren,” lanjut beliau. Maka menjadi santri adalah proses menempa diri sehingga menjadi manusia yang berkualitas dan berkelas. Mereka yang menjadi khatimaat memiliki tugas berat, yaitu menjaga Al-Quran dari mulut orang-orang yang dzalim Ű§Ù„Ù‚Ű±ŰŁÙ† في ŰŹÙˆÙ Ű§Ù„ŰžŰ§Ù„Ù…, seperti mereka yang menafsirkan Al-Quran sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Al-Quran adalah intisari dari segala sesuatu. Ia seperti obat yang mampu menyembuhkan semua penyakit. Untuk meminumnya, dibutuhkan seorang dokter yang tahu dosis dan takaran yang tepat. Tidak boleh sembarangan. Dokter Al-Quran adalah ulama yang merumuskan resep-resep tersebut melalui kutubus salaf kitab-kitab yang ditulis oleh ulama terdahulu yang telah teruji kebenarannya. Kitab-kitab ini telah teruji dalam berbagai keadaan, ruang, dan zaman, sehingga haram menafikannya dengan sembarangan. Nasihat dan Dawuh Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Suami berilmu atau tidak dia adalah imammu yang harus kau taati selagi perkara ma’ruf. Suamimu, romantis atau tidak dia adalah ayah dari anakmu. Ini bukan tentang kenapa harus taat kepada suami, tapi lebih dari itu, siapa yang memerintahkan istri harus taat pada suaminya. Sehebat apapun ibadahnya jika istri durhaka pada suami, maka surga bukanlah tempat baginya kelak. Naudzubillah Min Dzaalik.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Yen pengen duwe anak seng sholih/ sholihah, ibune kudu sholihah riyen, di antarane tiyang estri seng sholihah niku tiyang estri ingkang qonaah, langkung-langkung dateng masalah ekonomi keluarga.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Kalau pengen punya anak yang sholih/ sholihah, ibunya harus sholihah terlebih dahulu, di antara istri yang sholihah itu adalah istri yang qonaah menerima, terlebih di dalam masalah ekonomi keluarga.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Melangkahlah walaupun pelan, jangan berdiam diri saja, karena dengan melangkah walaupun pelan kamu akan sampai pada tujuan.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Yen tiyang estri sedang hamil, maka seng kudu akeh tirakate sang suami, kerono wong wedok hamil iku wes rekoso, menawi anake sampun lahir sampe sak matine niku seng kudu akeh tirakate ibune, lan seng mandi dungane yo ibune, nah supoyo ibune tenanan leh ndungakne anak-anake, maka suami bapaknya anak-anak kudu nggawe sang ibu seneng’.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Jika istri sedang hamil, maka yang harus banyak tirakat adalah sang suami, karena istri yang sedang hamil itu sudah berat. Ketika sudah lahir sampai meninggalnya si anak, ibunya yang harus banyak tirakat, dan yang do’anya mustajab adalah dari ibu, makanya supaya ibunya sungguh-sungguh dalam mendo’akan anaknya, maka suami harus membuat hati istrinya senang’.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Hidup itu harus bisa berintraksi sosial terhadap para kerabat, dan masyarakat. Karena jalan untuk menuju hablum minalloh harus melalui jalan hablum minannas.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Ati-ati karo dungo kanggo wong liyo, saben-saben kalimat dungo seng ditujuaken kanggo wong liyo, malaikat ugo nderek ngamini tur ngendikan, Begitu pula bagimu’, mulane dungo apik kanggo wong liyo iku podo karo dongo kanggo awake dewe, dan begitu pula sebaliknya.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Hati-hati dalam mendo’akan orang lain, setiap kalimat do’a yang ditunjukan kepada orang lain, malaikat ikut mengamini sambil berucap, Begitu pula bagimu’, makanya berdo’alah yang baik-baik untuk orang lain, maka pada hakikatnya juga do’a untuk diri kita sendiri, begitu pula sebaiknya.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Masihkah hatimu resah? Masihkah harimu tak tentram? JIka lantunan ayat Al-Qur’an dan shalawat tak menyentuh hati, maka ada yang tak beres di hati kita.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Jangan meng-kambing-hitam-kan pekerjaan rumah tangga sebagai alasan tidak punya kesempatan untuk murojaah.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Ojo wedi ora lanyah, nanging wedi yen ora nderes. Pokok gelem nderes yo insyaAllah lanyah.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Jangan takut tidak lancar, tapi takutlah kalau tidak bisa nderes. Pokok mau nderes insyaAllah akan lancar.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Urip iku seng penting ora ngelaraake marang liyane, yen saget yo maringi manfaat nang wong liyo.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Hidup ini yang penting jangan menyakiti orang lain, jika bisa ya memberikan manfaat kepada orang lain.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Bacalah Qur’an hatimu akan bahagia, seberapa banyak membacanya? Sebanyak itu kita akan bahagia, jika tak bisa merasakannya? Koreksi kualitas bacaan kita, hadirkah hatinya?.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami “Urip iku kudu isor serawungan karo sedulur, karo masyarakat. Kerono kanggo menuju hablum minalloh kudu melalui hablum minannas.” – Ibu Nyai Hj. Nur Hannah Zamzami Pencarian terkait Nyai Hannah, Nyai, Nyai Hannah Zamzami MP3, Bu Nyai Hannah Zamzami Lirboyo, Bipgrafi Nyai Hannah Zamzami, Bu Nyai Hannah, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 1, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 2, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 3, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 4, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 5, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 6, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 7, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 8, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 9, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 10, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 11, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 12, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 13, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 14, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 15, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 16, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 17, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 18, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 19, Bu nyai Hannah Zamzami Jiz 20 Pertama ketika hendak mendirikan rumah yang sekarang beliau tempati ini, KH. Hasan Zamzami Mahrus diijazahi oleh Ibu Nyai Umi kultsum dari Abah beliau, KH. Mahrus Ali, untuk sering-sering mewiridkan surat Al-Baqoroh ketika mendirikan rumah nanti dan melanggengkan mengamalkannya oleh sebab itu sebagai tafa'ulan dipilihkan kata "Al-baqoroh". Zamzamimahrus dan kh an'im falahuddin mahrus. Korban pun membagikan video saat ia menjawab telepon dari pelaku dugaan penipuan itu dan diunggah akun @nugarislucu ke twitter, selasa (6/4/2021). Source: khairulmufid.blogspot.com. Ayah beliau bernama kiai aly, putra kiai abdul aziz, pengasuh pondok pesantren wotbogor, singaraja, indramayu. . 58 81 380 27 451 394 205 126

putra putri kh zamzami mahrus